Filosofi Jawa

18 FALSAFAH / FILOSOFI HIDUP ORANG JAWA

Dalam berfilosofi, orang Jawa seringkali menggunakan unen-unen untuk menata hidup manusia. Makna dari ungkapan-ungkapan Jawa ini seringkali tidak dipahami oleh sebagian besar keturunan etnis Jawa di era modern ini. Maka tidak salah, jika muncul sebutan,"Wong Jowo sing ora njawani".

Filosofi Jawa dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Warisan budaya pemikiran orang Jawa ini bahkan mampu menambah wawasan kebijaksanaan.

Berikut ini, 18 dari sekian banyak falsafah yang menjadi pedoman hidup orang Jawa.

1. URIP IKU URUP - Hidup itu nyala, hidup itu hendaknya memberikan manfaat bagi orang lain di sekitar kita

2. MEMAYU HAYUNING BAWANA, AMBRASTA DUR HANGKARA - Harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

3. SURA DIRA JAYA JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI - Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar



4. NGLURUK TANPA BALA, MENANG TANPA NGASORAKE, SEKTI TANPA AJI-AJI, SUGIH TANPA BANDHA - Berjuang tanpa perlu membawa massa, menang tanpa merendahkan/ mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan/kekuatan/ kekayaan/ keturunan, kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat materi

5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN - Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu

6. AJA GUMUNAN, AJA GETUNAN, AJA KAGETAN, AJA ALEMAN - Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut oleh sesuatu, jangan kolokan atau manja

7. AJA KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN -

"Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi".

8. AJA KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, AJA CIDRA MUNDAK CILAKA - Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka

9. AJA MILIK BARANG KANG MELOK, AJA MANGRO MUNDAK KENDHO - Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah dan jangan berfikir gamang/plin-plan agar tidak kendor niat dan semangat

10. AJA ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA - Jangan sok kuasa, sok besar atau kaya, sok sakti.

11. ALANG ALANG DUDU ALING ALING, MARGINING KAUTAMAN - Persoalan persoalan dalam kehidupan bukan penghambat, (melainkan) jalannya kesempurnaan.

12. SOPO WERUH ING PANUJU SASAT SUGIH PAGER WESI - Dalam kehidupan siapa yang punya cita-cita luhur, jalannya seakan tertuntun.

13. NRIMO ING PANDUM - Dalam hidup kita harus berusaha semaksimal mungkin dan menetapkan cita-cita tujuan yang jelas. Apapun hasilnya nanti, kita bertawakal dan berserah diri kepada Allah SWT

14. JER BASUKI MAWA BEYA - Untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita yang mulia diperlukan biaya

15. BECIK KETITIK OLO KETORO - Kebenaran suatu saat akan muncul, walau dipendam rapat-rapat.. Begitu juga keburukan suatu saat akan diketahui walupun disembunyikan dengan rapi

16. ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO BANGUN KARSO, TUTWURI HANDAYANI - Menggambarkan sikap kesatria bahwa jika berada di depan dan memimpin, seseorang harus bisa menjadi teladan atau contoh bagi yang lain, jika berada di tengah dan tidak menjadi pemimpin harus menjadi kekuatan bagi yang lain, tetapi jika berada di belakang harus menjadi pendukung dan bukan penghalang atau beban bagi yang lain

17. SOPO SING SALAH SELEH, SOPO SING BENER ORA BAKAL KEBLINGER - Siapa yang salah pasti akan ketahuan juga dan siapa yang benar tidak akan mudah terjebak

18. OJO DUMEH – Jangan mentang-mentang. Jangan mentang mentang memiliki kekuasaan menganggap dirinya paling lanang. Jangan mentang mentang memiliki banyak uang menganggap dirinya paling berwenang. Kehidupan manusia itu selalu berubah. Berputar seperti roda pedati, kadang di atas, sekali waktu di bawah. Saat di atas "ojo dumeh" sehingga saat di bawah kita bisa “sumeleh” (berserah diri kepada Allah SWT)

1 comment:

Popular Posts